BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang merupakan antara pihak
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan Dunia Usaha/ Industri, mulai dari perencanaan
program pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraannya (di SMK atau di Dunia
Industri), evaluasi keberhasilan siswa dengan pemasaran tamat.
1. Komponen
Normatif, yaitu meliputi materi pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidkan Jasmani
dan Kesehatan, dan SBK.
2. Komponen
Adaftif, yaitu meliputi mata pelajaran :
Matematika,
Bahasa Inggris,Matematika, IPA, IPS, KKPI, Kewirausahaan.
3. Komponen Teori Kejuruan, yaitu meliputi mata
pelajaran teori kejuruan dalam lingkup suatu program Studi tertentu.
4. Komponen Praktek Dasar Kejuruan, yang
meliputi praktek penunjang dalam melakukan beberapa jenis pekerjaan yang
relevan di Dunia Usaha/ Industri yang berada dalam lingkup profil tamatan dari
program studi tertentu.
5. Komponen Praktek Industri, yaitu yang
meliputi praktek kerja langsung di lingkungan Produksi pada Dunia Usaha/
Industri.
Pelaksanaan program Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) sebagai perwujudan kebijaksanaan diri “Link and Match ”, dalam
upaya prosesnya dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Sekolah dan di dunia
usaha atau industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu
tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan
dengan tuntunan kebutuhan tenaga kerja.
Mengetahui
bahwa semakin ketatnya pendidikan dan kurikululm yang berganti-ganti, serta
meningkatkan kurikulum yang sekarang ini bagi para siswa SMK yaitu adanya
pembuatan Laporan Tugas Akhir (Project Work) karena merupakan syarat untuk
kelulusan maka siswa dituntut untuk dapat kreatif dalam menunjukan
kemampuannya.
B. LANDASAN HUKUM
a. Undang-undang Nomor 2 tahun 1989
1. Penyelenggaraan
pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur Pendidikan Sekolah dan
Pendidikan luar Sekolah (pasal 10)
2. Pengadaan
dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat,
dan atau keluarga peserta didik (pasal 33)
3. Masyarakat
sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta
dalam penyelenggaraan pendidikan.
b. PP
Nomor 89 tahun 1990
1. Penyelenggaraan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama
Dunia Usaha/Industri dan para Dermawan untuk memperoleh sember daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan (pasal 29 ayat 1).
2. Pada
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dilakukan uji coba gagasan baru yang diperlukan
dalam pengembangan pendidikan (pasal 8)
c. PP
Nomor 39 tahun 1992
1. Peran
serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan tempat Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau latihan kerja (pasal
8)
d. Kep.
Mendikbud Nomor 0490/U/1992
Kerja
sama masyarakat dengan Dunia Usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan
kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang diusahakan dengan azas
saling menguntungkan.
C. TUJUAN
Dalam
penyelenggaraan tugas akhir ini mempunyai tujuan, yaitu :
A. Menentukan
pembimbing siswa dalam melakukan praktek dasar kejuruan dan ptaktek
keahlian pada produksi di Dunia Usaha / Industri, baik dari unsur
Dunia Usaha / Industri.
B. Sebagai
petunjuk bagi pembimbing yang ditugaskan untuk mengetahui, memahami maksud dan
tujuan pembimbing dan hal yang perlu dipersiapkan dalam rangka melaksanakan
tugas sebagai pembimbing siswa peserta PSG.
C. Menghasilkan
tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dibidang Administrasi
Perkantoran, Akuntasi, dan penjualan serta memiliki tingkat pengetahuan
keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan dunia kerja.
D. Memperkokoh
kesepadanan antar sekolah sebagai pencetak sumber daya manusia dengan dunia
usaha sebagai pengguna sumber daya manusia.
E. Meningkatkan
efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan
profesional.
F. Memberikan
pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja.
‘D. PENGERTIAN PEMBIMBING DAN INSTRUKTUR DALAM PSG
Guru
pembimbing dalam hal ini dimaksudkan adalah Guru SMK yang memenuhi persyaratan
pembimbing, sedang instruktur dalam pembimbing dari Dunia Usaha/Industri.
Mereka melakukan tugas mempersiapkan, mengarahkan, memotivasi, melatih dan
membimbing siswa SMK perserta PSG dalam
melaksanakan kegiatan komponen pendidikan :
1. Praktek dasar
kejuruan
2. Praktek keahlian pada
lini produksi di Dunia Usaha/ Industri.
E. TUGAS PEMBIMBING DAN INSTRUKTUR
Sebagaimana
disyaratkan bahwa penyelenggaraan aspek-aspek pendidikan yaitu program praktek
dasar kejuruan dan program praktek pada lini produksi di Dunia Usaha/ Industri
yang mempunyai kaitan yang erat dan dilakukan pada tempat serta waktu yang
berbeda, memerlukan pembimbing yang khusus.
Adapun
ruang lingkup tugas guru pembimbing dan instruktur baik pada waktu siswa
melaksanakan praktek dasar kejuruan maupun melaksanakan praktek keahlian pada
lini produksi di Dunia Usaha/ Industri.
1. Guru pembimbing dan
instruktur bersama-sama mengadakan seleksi bagi calon peserta program PSG.
2. Bersama-sama
mengkoordinasikan siswa Program PSG sebelum melaksanakan kegiatan praktek
keahlian pada lini produksi di Dunia Usaha/ Industri.
Penjelasan
yang diberikan kepada siswa tentang Dunia Usaha/ Industri antara lain sebagai
berikut:
a. Sifat dan etos kerja
sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan yang berlaku.
b. Spesifiasi kerja yang
dilakukan
c. Barang-produksi/jasa
(materi, wujud dan biaya)
d. Dan memperkenalkan
peralatan/ media yang digunakan.
3. Guru pembimbing
melaksanakan program praktek dasar kejuruan sedangkan, instruktur melaksanakan
pelatihan dan bimbingan program praktek di Dunia Usaha/ Industri sistematis
berdasarkan program dan jadwal yang telah disepakati.
4. Mengadakan seleksi
siswa (sinkronisasi program studi dengan program praktek keahlian) sebelum
siswa terjun di Dunia Usaha/ Industri.
5. Melakukan penilaian
secara kontinue terhadap kegiatan siswa ketrampilan kerja pada waktu
melaksanakan praktek dasar kejuruan dan praktek keahlian pada lini produksi di
Dunia Usaha/Industri, guru pembimbing mengkonversikan nilai perolehan siswa
sesuai dengan ke dalam mata pelajaran yang relevan dan atau STTB.
6. Melakukan uji profesi
kepada siswa peserta program PSG yang telah selesai melaksanakan praktek
keahlian pada lini produksi di Dunia Usaha/ Industri. Pelaksana uji
profesi sedapat mungkin mengacu kepada standard pekerjaan/profesi pada Dunia
Usaha/ Industri (enterprise standard), serta dilaksanakan di bawah koordinasi
panitia ujian yang telah dibentuk dan mejelis sekolah yang bersangkutan.
7. Memberi dorongan
kepada siswa peserta program PSG agar selalu aktif dan tekun serta antusias
dalam mengikuti kegiatan belajar praktek keahlian pada lini produksi di Dunia
Usaha/ Industri.
8. Memberikan
“Peringantan atau Hukuman” kepada siswa peserta program sesuai dengan sifat
pelanggaran yang berlaku di Dunia Usaha/ Industri yang dilakukan pada waktu
praktek keahlian pada lini produksi di Dunia Usaha/ Industri.
9. Menampung
keluhan dari siswa misal: kesulitan, hambatan yang dialami siswa selama
melaksanakan PSG serta memberikan jalan pemecahannya semuanya dicatat dalam
catatan siswa.
F. PERSYARATAN/ KRITERIA PEMBIMBING
Guru
pembimbing dan instruktur dari Dunia Usaha/ Industri yang akan ditunjuk menjadi
pembimbing siswa peserta program khususnya pada waktu pelaksanaan program
komponen praktek keahlian keahlian pada lini produksi di Dunia
Usaha/ Industri, diharapkan dan dituntut memenuhi persyaratan/kriteria, antara
lain sebagai berikut :
1. Guru pembimbing adalah guru
kejuruan yang sesuai dengan program study terkait dalam melaksanakan prektek
dasar kejuruan dan instruktur yang sama-sama memiliki kepedulian, kesadaran,
dan kemauan yang cukup tinggi dan baik terhadap upaya peningkatan mutu
penyelenggaraan pendidikan SMK.
2.
Memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan oleh suatu program
study tertentu baik sebagai guru dan atau seorang pekerja profesional
dibidangnya.
3. Memiliki sikap moral dan etos kerja
serta dedikasi yang tinggi dibidang pekerjaan/profesi.
4. Khusus untuk guru memiliki pengalaman
Industri yang dipersyaratkan oleh Dunia Usaha/Industri (kesepekatan).
5. Khusus untuk instruktur dari Dunia
Usaha/Industri memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk membimbing siswa
program peserta PSG sesuai dengan tugas yang menjadi tamggung jawab.
6. Memiliki kemampuan, motivasi untuk lebih
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta wawasan dalam bidang pekerjaan/
profesi.
7. Menghargai profesinya maupun profesi
lainnya.
8. Peka terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi (IPTEK)
G. PELAKSANAAN BIMBINGAN BAGI SISWA PESERTA
PROGRAM PSG
Dalam menentukan tempat pelaksaan
kegiatan program PSG pada prinsipnya adalah atas kegiatan kedua belah pihak,
yaitu antara SMK dan Dunia Usaha/ Industri pasangan pelaksanaan bimbingan bagi
siswa peserta program PSG adalah :
1. Praktek
dasar kejuruan pada umumnya dilakukan di SMK dan atau BLPT yang ada sehingga
secara praktis pelaksanaan tugas-tugas guru pembimbing misalnya
mempersiapkan, mengesahkan, memotivasi serta mengkondisikan siswa peserta PSG
dilakukan di SMK. Namun tidak menutup kemungkinan pelaksanaan praktek dasar
kejuruan di Dunia Usaha/ Industri misalnya : PT. PAL yang telah bekerja sama
dengan STM Perkapalan Siduarjo, sehingga pelaksanaan tugas-tugas pembimbing
tersebut di atas akan dilakukan di Perusahaan dimana siswa melakukan
kegiatan praktek dasar kejuruan tersebu.
2. Praktek keahlian pada lini produksi di Dunia
Usaha/ Industri harus benar-benar dilaksanakan pada proses produksi perusahaan,
siswa bekerja langsung sebagaimana pekerja/pegawai lainnya diperusahaan tersebut,
sehingga pelaksanaan tugas-tugas pembimbing diberikan kepada siswa secara
simultan/ bersamaan dengan pelaksanaan proses produksi oleh siswa diperusahaan
dan atau pada waktu-watu tertentu yang telah disepakati / dijadwalkan.
H. TATA TERTIB DUNIA USAHA / INDUSTRI
Setiap dunia
usaha / Industri mempunyai tata tertib kerja yang harus dipatuhi oleh setiap
pekerja diperuisahaan tersebut. Secara umum tata tertib kerja didunia usaha /
Industri, antara lain :
1. Bersikap
sopan dan santun serta bekerja secara jujur.
2. Memperhatikan dan
melaksanakan aturan-aturan keselamatan kerja yang diperlukan dalam melaksanakan
sesuatu pekerjaan.
3. Mentaati dan melaksanakan
semua tata tertib yang diberlakukan dalam suatu perushaan dengan baik.
4. Bekerja sama dengan karyawan
yang ada di Perusahaan tersebut.
Sehubungan dengan adanya tata tertib
yang berlaku maka setiap karyawan/karyawati wajib mematuhi peraturan tersebut.
BAB II
DESKRIPSI DUNIA USAHA /DUNIA INDUSTRI
A. WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN PSG
1. WAKTU PELAKSANAAN
Dalam
melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG) sesuai dengan yang telah di
tentukan yaitu tanggal sampai dengan . Adapun jadwal
kegiatan jam kerja adalah sebagai berikut :
Hari
|
Jam Masuk
|
Jam Istirahat
|
Jam Pulang
|
Minggu
|
Libur
|
Libur
|
Libur
|
Senin
|
07.00 WIB
|
11.30 WIB
|
16.00 WIB
|
Selasa
|
07.00 WIB
|
11.30 WIB
|
16.00 WIB
|
Rabu
|
07.00 WIB
|
11.30 WIB
|
16.00 WIB
|
Kamis
|
07.00 WIB
|
11.30 WIB
|
16.00 WIB
|
Jum’at
|
07.00 WIB
|
11.30 WIB
|
16.00 WIB
|
Sabtu
|
Libur
|
Libur
|
Libur
|
2. TEMPAT PELAKSANAAN
Tempat
pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) yang di pilih penulis yaitu pada PT.BUKAKA TEKNIK UTAMA,Tbk. Alamat Jl. Raya Bek
Narogong KM. 19,5 Cileungsi-Bogor Telp (021) 8232323 Kode Pos 16820.
Tanjungsari,
Oktober 2012
Pembimbing Pembimbing
PT.Bukaka Teknik Utama,Tbk PT.Bukaka Teknik Utama,Tbk
Divisi PPC Divisi
Baud
......................................
..............................................
B. OBJEK PENDIDIKAN SISTEM GANDA
PT.Bukaka Teknik Utama memiliki
beberapa bagian yang bersifat terbuka bagi siswa sekolah Menengah Kejuruan
untuk melaksanakan praktek sebagai media pembelajaran di dunia industri dengan
bimbingan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan.
Dalam
Pendidikan Sistem Ganda yang dilaksanakan selama satu bulan penulis memperoleh
bimbingan dari perusahaan terutama untuk melaksanakan kegiatan pada bagian
administrasi.
C. IDENTITAS PERUSAHAAN
1.
Nama Dunia Usaha/ Industri :
PT.BUKAKA TEKNIK UTAMA,Tbk
2.
Bidang Usaha : Rencang
Bangun Rekayasa, konstruksi & Manufaktur (bidang energy, transportasi dan
Telekomunikasi)
3.
produk yang dihasilkan : Tower,
Jembatan, Garbarata, Pompa Anggruk, Mobil Pemadam Kebakaran, dll.
4.
Nama Pimpinan
: Ir.Ahmada Kalla
5.
Nama Pembimbing DU/DI : Endang Hasanudin (Divisi Baud)
6. Nama
Pembimbing DU/DI : Junaied (Divisi PPC)
7.
Nama Pembimbing
Sekolah : ....................................
8. Alamat
Perusahaan : Jl. Raya Bekasi Narogong KM. 19,5
Cileungsi
– Bogor.
9. No.
Telepon :
(021) 8232323
10. No.
Faximile : (021) 8234810
D. SEJARAH
SINGKAT PT. Bukaka Teknik Utama,Tbk
Berasal dari rasa percaya diri yang
tinggi dari 7 (tujuh) orang mantan karyawan perusahaan nasional, mereka sepakat
mencari bapak angkat yang bersedia menampung sekaligus mengembangkan bakat yang
dimiliki. Mereka menghubungi Drs.Yusuf Kalla di Ujung Pandang yang saat itu
mempimpin NV.Hadji Kalla Trd Coyguna mendapatkan bantuan dana sebagai modal
kerja awal. Sesuai dengan kemampuan mereka maka direncanakan produk perdana
yang akan diproduksi yaitu “ Mobil Pemadam Kebakaran “.
Bertepatan dengan hari sumpah pemuda ke-50 tanggal 28 Oktober
1978 didirikanlah sebuah perusahaan industri alat – alat dengan nama “
PT.Bukaka Teknik Utama,Tbk “. Yang kemudian disingkat menjadi “BTU”. Akte
pendirian perusahaan ini dikeluarkan oleh notaris Bebasa Daeng Lala, dengan
akte nomor : 149. Modal awal sebesar Rp.50.000.000,- atas nama 4 (empat) orang pemegang saham
yaitu :
a. Ir.Ahmad
Kalla
b. Drs. Yusuf
Kalla
c. Suhaeli
Kalla
d. Herman
Purwadarma
Pada
mulanya PT.Bukaka Teknik Utama berlokasi di Kp.Babakan Kec.Cileungsi Kab.Bogor,
Jawa Barat dengan luas tanah ± 4000 m2.
Pasilitas
bengkel yang dimiliki sebagai sumber daya untuk produksi adalah :
Ø Mesin las 4 buah
Ø Compresor 1buah
Ø Bor duduk 1 buah
Ø Bor tangan 2 buah
Ø Bor gurinda 2 buah
Ø Tabung las 2 buah
Ø Genset 60
Kva 1 buah
Ø Mobil 1 buah
Ø Karyawan
termasuk direksi 12 orang
Kemampuan
memproduksi mobil pemadam kebakaran saja ternyata belum cukup, meskipun telah
meproduksi 4 (empat) unti mobil pemadam kebakaran tak satupun yang terjual.
Untuk menutup biaya produksi maka diputuskan untuk melakukan diversifikasi
usaha.
Berkat
motifasi dan rasa percaya diri yang tinggi, merek berhasil memproduksi produk
yang akan berbeda dari produ lain yaitu merubah “TOYOTA HARDTOP” menjadi
“TOYOTA PICK UP 4 x 4” (Land Cruisher). Inilah salah satu kiat agar tetap
survive, yaitu melihat celah didepan mata orang atau perusahaan lain yang belum
terpikirkan untuk memproduksinya.
Perkembangan ilmu teknologi canggih membuat motifasi
semakin tinggi dalam mengikutnya sehingga timbullah moto bahwa kita mampu
memproduksi barang yang sama baiknya dengan kualitas produk luar negeri.
Sampai
dengan tahun 1988 PT. Bukaka Teknik Utama telah berhasil memproduksi :
a.
Kendaraan khusus (Special Vehicle) seperti : Mobil Pemadam
Kebakaran, Mobil Tinja, Jump Truck
Trailer, Container, Runway, Sweeper, Mobil Tanki, Mobil Sampah dan Aircraft
Refueler.
b.
Alat-alat pembuat jalan (Road Construction Equipment)
meliputi : Asphlt Mixing Plant (AMP), Asphalt Sprayer (BAS), Asphalt Finisher,
Stone Crusher, Tail Gate Spreader, dan Concrete Mixer.
c.
Alat- alat peminyak (Oil and Gas Equipment) terdiri
dari : Pumping Unit, Oil Separator, Storage Tank dan Oil Ring.
d.
Alat-alat pengolah hasil pertanian dan industri
(Material Handling and Industrial Equipment) melipurti Rice Milling, Sugar
Plant, Cane Top Plane, Conveyor Ship Loader, Sceed Processing plant, dan Crane.
e.
Konstrusi Baja dan Energi melipurti : Konstruksi
Jembatan, Antena Gedung Bertingkat, Menara Transmisi Tegangan Tinggi.
Tahun 1989, PT. Bukaka Teknik Utama
mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Republik Indonesia untuk memproduksi
perlengkapan bandara yaitu “Passanger Boarding Bridge/Belalai Gajah” atau
“Garbarata” sebanyak 44 unit untuk Bandara Soekarno – Hatta, Cengkareng.
Tahun 1990, berhasil mengekspor
Garbarata ke Haneda Airport Jepang. Pada tahun yang bukaka menerima anugerah
“Upakarti” dalam bidang kepelaporan dari pemerintah berkat keberhasilannya
menjadi “Bapak Angkat” untuk industri kecil dengan memberikan bimbingan
pinjaman mesin-mesin serta mengorderkan beberapa komponen yang dibuthakan
kepada industri kecil diseluruh Indonesia.
Keberhasilan Bukaka memproduksi
peralatan untuk memjunjung pembangunan nasional jangka panjang tahap II membuat
pemerintah semakin percaya terhadap kehandalan tenaga-tenaga muda Indonesia,
maka pada tahun 1991 Bukaka mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk membuat
menara transmisi tegangan tinggi 150 KV di Gresik, Jawa Timur dan Cool handling
System Proyek PLTA paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
Tahun 1992, mendapatkan kepercayaan
dari pemerinah Malaysia untuk membuat menara transmisi tegangan tinggi 132 KV
untuk wilayah Port Klang dan 20 unit Garbarata dari New Kansai Airport Jepang.
E. Jenis
Produksi PT. Bukaka Teknik Utama
Seperti telah dijelaskan pada sejarah
singkat PT. Bukaka Teknik Utama diatas. Jenis produksi yang dihasilkan adalah
alat-alat berat (Heavy Duty Equipment) yang digunakan oleh pemerinatah ataupun
swasta.
Jenis
produksi tersebut dikelompokan menjadi :
a. Kendaraan
Khusus (Special Vehicle) yang terdiri dari :
- Mobil
Pemadam Kebakaran
- Mobil Tinja
- Mobil Sampah
- Mobil Tanki
- Dum Truck
Trailer
- Kontainer
b. Alat-alat
pembuat jalan (Road Contruction Equipment) terdiri dari :
- Bukaka
Asphalt Mixing Plant (BAMP)
- Bukaka
Asphalt Sprayer (BAS)
- Asphalt
Finisher
- Bukaka Stone
Crusher (BSC)
- Tail Gate
Spreader
- Concreate
Mixer
c. Alat-alat
peminyakan (Oil Gas and Equipment) terdiri dari :
- Pumping Unit
- Oil
Separaktor
- Storage Tank
- Oil Ring
d. Alat-alat
pengolah hasil pertanian dan industri (Material handling and Industrial Equipment)
terdiri dari :
- Rice Milling
- Sugar Cane
Top Plant
- Conveyor
- Ship Loader
- Sceed
Processing Plant
- Crane
e. Konstrusi
Baja terdiri dari :
- Jembatan
- Gedung
f. Energi
terdiri dari :
- Transmission
Line 150 KV
- Cool
Handling System
- Antena
Parabola
g. Aerospace Aviation
terdiri dari :
- Passanger
Boarding Bridge (Garbarata)
- Lifter
Aparotus
- Runway
Sweeper
- Air Craft
Reffuler
h. Jasa
Galvanis terdiri dari :
- Steel
Struktur
- Plate, Siku,
Pipa, Escan, dll
F. Departementasi
PT. Bukaka Teknik Utama
Dalam
operasional sehari-hari PT. Bukaka Teknik Utama membagi kegiatan kedalam
beberapa departemen produksi dan Departemen Pembantu (Supporting Department).
Pembagian departemen produ ksi disesuaikan produk yang dihasilkan
oleh departemen masing-masing. Departemen produksi terdiri dari :
a.
Boarding Bridge Department
Yaitu departemen yang memproduksi
alat-alat untuk keperluan pelabuhan udara seperti, Garbarata, Lifer Aprotus,
dll.
b. Special Vehicle Department
Yaitu departemen yang memproduksi
kendaraan khusus seperti Mobil Pemadam Kebakaran, Mobil Tanki, Mobil Tinja,
dll.
c. Construction
Machiery Department
Yaitu
departemen yang memproduksi alat-alat pembuat jalan seperti Asphalt Mixing
plat, Stone Crusher, Asphalt Sprayer, dll.
d. Pumping
Unit Department
Yaitu
departemen yang memproduksi alat-alat pertambangan minyak seperti Pumping Unit
(Pompa Angguk), Oil Separator, Oil Ring, dll.
e. Component
Shop Department
Yaitu
departemen yang memproduksi komponen untuk produk yang dihasilkan oleh
depertemen yang telah disebut diatas.
f. Machine
And Geat Shop Departement
yaitu
departemen yang menghasilkan komponen yang dimachining untuk produk yang
dihasilkan oleh departemen yang telah disebut diatas.
g. Stucture
Departement
yaitu
departemen yang menghasilkan kontruksi baja-baja seperti Kontruksi Bangunan,
Kontruksi Jembatan, Cane Top Machine Plant, Coal Handling System, dll.
h. Steel
Tower Departement
yaitu
departemen yang menghasilakn Menara Listrik (Tower Transmission Line
TeganganTinggi), Antena Gedung, dll.
i. Galvanize
Departement
yaitu
departemen yang mengerjakan/melapisi besi anti karat dengan menggunakan Zinc Ingot. Disamping departemen produksi
tersebut diatas, PT. Bukaka teknik utama dalam melaksanakan operasional dibantu
oleh Departemen Pendukung (supporting department) yang terdiri :
1) Human Resource
& Development Department
2) Accounting Departement
3) Financial Department
4) Marketing Department
5) Warehouse Department
6) Engineering Department
7) Risearch and
Development Department
8) Quality
Control Department
9) Electrial
& Maintenance Department
10) Palnt
Manager Department
G. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur
organisasi adalah susunan sistem hubungan antar posisi kepemimpinan yang ada
dalam suatu organisasi yang menggambarkan hubungan kerja antara atasan dan bawahaan
dalam ruang lingkup pekerjaan sesuai seksi-seksi yang ditentukan. Suatu susuna
uraian tugas dalam organisasi diperlukan agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Susunan tersebut
harus mencerminkan adanya pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab yang
jelas antara bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi suatu perusahaan.
Adapun
struktur organisasi PT. Bukaka Teknik Utama adalah sebagai berikut :
H. Jurnal Kegiatan Pendidikan Sistem Ganda
Berikut
adalah jurnal kegiatan yang dilaksanakan selama Pendidikan Sistem Ganda pada
PT. Bukaka Teknik Utama.
JURNAL
KEGIATAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA
Nama Perusahaan :
PT. Bukaka Teknik Utama
Nama Siswa :
Tatang Sanjaya
NIS :
Program Keahlain :
Administrasi Perkantoran
Objek Pendidikan Sistem Ganda :
Minggu
|
Tanggal
|
Jenis
Kegiatan
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|